KRAMATJATI -- Kali Induk yang membelah perkampungan di Kelurahan Batuampar dan Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, selalu meluap pada saat turun hujan. Selain karena tidak pernah dikeruk sejak puluhan tahun lalu, banjir juga disebabkan ulah sebagian warga yang tidak perduli dengan lingkungan.
Seperti yang diungkapkan Tekad (54), warga RT07/02 Batuampar. "Sering saya lihat limbah-limbah dari atas. Dari sampah hingga kasur dan kursi. Gimana kali nggak mampet?" katanya, Minggu (16/10).
Kali Induk mengalir dua kilometer dari kawasan Pasar Induk Kramatjati hingga Kali Ciliwung.
Lebar kali yang hanya sekitar 2,5 meter membuat air kali itu selalu meluap, terutama pada saat turun hujan deras.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang meninjau kerja bakti warga di kawasan itu, Minggu, meminta kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
"Harus sadar kalau buang sampah di kali atau saluran, nanti bisa jadi banjir," katanya.
Sementara itu, Kasudin Tata Air Jakarta Timur Ahmad Yazid mengatakan, Kali Induk ini memang perlu ada revitalisasi.
Pasalnya, kali dengan panjang sekitar 2 kilometer yang berasal dari Kali Baru menuju Sungai Ciliwung itu telah mengalami pendangkalan.
"Upaya penanganan sementara yakni kita giatkan kerja bakti untuk angkat sedimen dan sampah di dasar kali," katanya.
Upaya normalisasi, kata dia, saat ini terkendala pemukiman yang letaknya sangat dekat dengan bantaran kali.
Sedangkan untuk mengeruk, bahayanya fondasi rumah bisa ambruk dan menyebabkan longsor.
"Kendala lain, alat berat sulit masuk ke kawasan pemukiman karena akses jalan yang sempit. Tapi nanti kami akan carikan cara agar normalisasi Kali Induk bisa dilakukan," jelasnya.
Pasalnya, kali dengan panjang sekitar 2 kilometer yang berasal dari Kali Baru menuju Sungai Ciliwung itu telah mengalami pendangkalan.
"Upaya penanganan sementara yakni kita giatkan kerja bakti untuk angkat sedimen dan sampah di dasar kali," katanya.
Upaya normalisasi, kata dia, saat ini terkendala pemukiman yang letaknya sangat dekat dengan bantaran kali.
Sedangkan untuk mengeruk, bahayanya fondasi rumah bisa ambruk dan menyebabkan longsor.
"Kendala lain, alat berat sulit masuk ke kawasan pemukiman karena akses jalan yang sempit. Tapi nanti kami akan carikan cara agar normalisasi Kali Induk bisa dilakukan," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar