Alex Jamin Sumsel Siap Antisipasi Bencana

 

PALEMBANG --- Cuaca ekstrem dan hujan lebat saat ini membuat masyarakat Sumatera Selatan waspada akan potensi bencana seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH menyatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel serta seluruh instansi terkait lainnya siap untuk mengantisipasi dan menanggulangi potensi bencana yang mungkin terjadi.
"Insya Allah di Sumsel tidak akan terjadi bencana separah di Bandung dan Gorontalo. Namun BPBD Sumsel sudah dipersiapkan apabila kejadian tersebut terjadi pada cuaca ekstrem seperti sekarang ini hingga cuaca kembali normal," ungkap Alex, Rabu (26/10/2016).
Sebelumnya, Alex telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir tanah longsor dan angin kencang sejak 3 Oktober lalu. Keputusan tersebut merupakan upaya antisipasi agar cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah lain di Indonesia, tidak terlalu memberikan kerugian di Sumsel. Status siaga akan berlangsung hingga April 2017 mendatang.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sultan Mahmud Badarudin II, musim hujan akan berlangsung lama hingga April mendatang yang diiringi dengan intensitas hujan tinggi disertai angin kencang. BMKG mengimbau setiap daerah berwaspada terhadap potensi bencana yang akan terjadi.
Kasi Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang Agus Santosa mengatakan, intensitas hujan selama beberapa hari ini diperkirakan 300-500 milimeter. Standar tersebut sudah termasuk hujan lebat dan ekstrim. Selain hujan, petir dan angin kencang pun melanda.
"Angin kencang kecepatannya hingga 25 knot. Masyarakat harus berhati-hati saat berada dijalan karena rawan pohon tumbang ataupun baliho roboh. Saat petir juga waspada karena bisa menyambar," ujarnya.
Agus menjelaskan, kondisi cuaca ekstrim tersebut dipengaruhi oleh pusat tekanan rendah di utara Indonesia, sehingga uap air yang berada di sebelah barat Sumatera akan tertarik ke wilayah Sumsel hingga sering terjadi hujan dengan intensitas lebat.
“Dari bulan Oktober hingga November akan sering terjadi fenomena seperti ini. Curah hujan dengan intensitas seperti ini diprediksi akan terjadi hingga Desember,” jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Sumsel Iriansyah mengatakan, ada 10 daerah yang rawan banjir di Sumsel yakni Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Musirawas, PALI, Lahat, Banyuasin, OKI, Muaraenim, OKU Timur, dan Palembang.

Sementara tujuh daerah rawan longsor yakni Musi Banyuasin, Lahat, Empat Lawang, Pagaralam, OKI, Muaraenim dan OKU Selatan.
"Pemprov menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota dan BPBD daerah untuk meningkatkan status daerah. Instansi terkait yakni PU Bina Marga, PU Pengairan, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial serta Badan SAR pun harus saling berkordinasi," ujarnya.
Di daerah yang rawan longsor, terutama kawasan dataran tinggi akan disiagakan alat berat oleh Dinas PUBM dan. Dinkes dan Dinsos dapat menyiapkan posko untuk keperluan kesehatan dan pangan, makanan, tenda dan peralatan.
Hal senada dikatakan Plt Kepala BPBD Sumsel H Iriansyah yang menyatakan meski di Sumsel tidak terlalu darurat, namun masing-masing tetap siap.
"Kita tidak terlalu darurat. Tapi siap. Soal longsor di OKU Selatan kita belum dapat rincian perkembangannya. Kita sedang siaga di seluruh 15 BPBD kabupaten/kota. Dengan SAR, Sosial, PUBM, PU Pengairan. Untuk di OKU Selatan kecamatan simpang Diaji. Kawan-kawan sedang menanggulangi. Itulah tugas BPBD Kabupaten. Namonyo hujan, gerakan tanah bereser," kata Iriansyah.
Dikatakan Iriansyah, untuk daerah rawan longsor biasanya pada dataran tinggi seperti Lahat, Empatlawang, Pagaralam.
Sedangkan daerah rawan banjir seperti PALI, Muratara Mura, Muba, Banyuasin, Muaraenim, OKU Timur, OKU, OKI, OI, Palembang.
"Kita siap dengan 2 perahu karet per kabupaten dan juga bisa koordinasi dengan SAR. Lengkap dengan paket makanan siap saji. Itu dari Dinsos dan Badan Ketahanan Pangan.

Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2016/10/26/alex-jamin-sumsel-siap-antisipasi-bencana