Sebab, menurut studi University Kelley School of Business terhadap 2.300 partisipan selama tujuh tahun, pekerjaan dengan stres tinggi bisa menyebabkan karyawan mati muda.
Pekerjaan dengan stres yang tinggi dikategorikan sebagai pekerjaan dengan waktu yang tidak fleksibel, tenggat waktu berdekatan, dan berkaitan dengan servis klien atau pelanggan.
Karyawan dengan tekanan kerja yang tinggi biasanya mengompensasistres dengan minum alkohol, merokok, dan makan sembarangan.
Gaya hidup yang demikian membuat tubuh serta pikiran mengalami degradasi yang signifikan setiap hari.
Studi juga mengungkapkan bahwa 26 persen kematian di usia muda terjadi pada banyak karyawan yang bekerja sebagai customer service.
Sementara itu, lebih kurang 32 persen kematian usia muda terjadi pada karyawan pabrik.
Kedua jenis pekerjaan itu, menurut studi, masuk dalam kategori jenis profesi dengan tekanan tinggi dan waktu kerja yang tidak fleksibel.
Kemudian, studi memperlihatkan bahwa karyawan dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi dan kurang fleksibilitas waktu memiliki potensi mati muda sebanyak 15,4 persen.
“Kami mengeksplorasi kondisi karyawan berdasarkan tuntutan pekerjaan, fleksibilitas waktu, kendali keputusan kerja, dan privasi di kantor,” jelas Erik Gonzales-Mule, seorang asisten profesor jurusan perilaku manusia dan sumber daya manusia di Kelley School.
Gonzales-Mule mengatakan bahwa pekerjaan dengan tingkat stres tinggi memperlihatkan dampak negatif jangka panjang.
Karyawan dengan pekerjaan yang demikian, kata Gonzales-Mule, sering sakit dan emosional pun tidak seimbang.
0 komentar:
Posting Komentar