JAKARTA -- Hidup di Ibukota Jakarta, berarti harus siap bertempur dengan hiruk pikuk kemacetan yang seringkali menjadi penyebab dari banyak kerugian finansial bagi
para petarung profesional yang kerap menghabiskan waktunya di jalan.
Tapi, startup berbasis aplikasi Wrapmobil menemukan jawaban untuk
permasalahan ini.
Aplikasi mobile Wrapmobil memberikan kesempatan untuk siapa saja yang memiliki mobil untuk tetap menghasilkan uang meski harus duduk diam kala terjebak kemacetan dengan memasang iklan yang terbungkus di bodi mobil mereka. Apalagi iklan ini berbasis performa, yang artinya seperti jasa transportasi online, pengemudi akan mendapatkan bayaran untuk setiap kilometer yang ia lalui saat berkendara dengan iklan yang terbungkus di bodi mobil mereka.
Aplikasi Wrapmobil akan segera menutup versi beta pada bulan Desember, dan akan segera dirilis ke publik pada pertengahan Januari.
CEO dari Wrapmobil, Manish Nathani mengatakan,” Dalam beberapa minggu kedepan, kami akan mendiskusikan berbagai hal menarik untuk para pengiklan kita, seperti melakukan konvoi, membentuk komunitas, dan berbagai taktik gerilya dalam pemasaran lainnya dengan menggunakan konsep dan teknologi kami. Kami sangat percaya bahwa konsep dari Wrapmobil dan juga perangkat data adalah bentuk evolusi alami dari bentuk iklan outdoor.”
Konsep dan model bisnis Wrapmobil memungkinkan semua orang yang memiliki mobil mendapat pendapatan ekstra selama berkendara. Berbeda dengan bisnis lain seperti Uber dan Grab, kemacetan justru merupakan poin lebih yang terukur bagi para pengiklan yang artinya akan ada pendapatan lebih untuk pengemudi yang memiliki iklan terpasang di bodi mobil mereka. Manish mengungkapkan bahwa tidak ada pasar yang lebih pas untuk mengeksekusi konsep seperti ini jika bukan di Indonesia, dimana studi terbaru dari Castrol yang menyatakan kemacetan di Jakarta sebagai yang terparah di dunia!
“Misi kami adalah untuk membunuh industri reklame tradisional dan membantu setiap orang agar mampu melunasi mobil pertama mereka,” jelas Manish.
“Kenyataannya, solusi kami jauh lebih murah dari reklame. Bagi pengiklan, harga ini tidak seberapa dibandingkan dengan harga yang harus mereka keluarkan untuk reklame, dan iklan di bodi mobil nyatanya jauh lebih baik karena tidak statis. Iklan ini akan terus bergerak mengitari kota dan memberikan kesan yang lebih dalam kepada orang-orang. Pengemudi yang duduk dibalik kemudi dengan iklan yang ada di bodi mobil mereka - yang mungkin tengah menuju ke tempat kerja mereka - akan memiliki waktu lebih untuk memikirkan tentang produk dari iklan, dibandingkan jika ia hanya memandang sekilas pada reklame yang ia lalui. Jakarta sendiri merupakan tempat yang sempurna karena mampu menangkap langsung pemirsa dari para pengiklan kami.”
Dari segi pendapatan pengemudi, Manish mengestimasi bahwa partisipasi dari pemilik mobil yang rata-rata mengemudi dalam jarak 1.000 kilometer, bisa mengumpulkan sekitar Rp3 juta (USD225) per bulannya dengan iklan penuh di bodi mobil mereka.
Dengan jarak yang sama, mereka bisa mendapatkan secara kasar Rp2 juta (USD150) per bulan dengan iklan pada sebagian bodi mobil mereka dari Wrapmobil. Prinsipnya, langit adalah batasan untuk para pengemudi, selama mereka terus berkendara setiap bulan, maka pendapatan mereka akan terus bertambah.
Di Indonesia, Wrapmobil tidak hanya bersaing dengan pengiklan reklame outdoor tradisional seperti Warna Warni dan Rainbow, tapi juga dengan startup teknologi lokal seperti Ubiklan. Perbedaannya, yang diungkap oleh Manish, di Wrapmobil pengemudi mendapatkan keuntungan untuk memilih sendiri iklan yang sesuai dengan nilai dan identitas mereka.
Sumber : http://www.tribunnews.com/techno/2016/12/16/kesempatan-pengguna-mobil-mengubah-kemacetan-jadi-uang
Aplikasi mobile Wrapmobil memberikan kesempatan untuk siapa saja yang memiliki mobil untuk tetap menghasilkan uang meski harus duduk diam kala terjebak kemacetan dengan memasang iklan yang terbungkus di bodi mobil mereka. Apalagi iklan ini berbasis performa, yang artinya seperti jasa transportasi online, pengemudi akan mendapatkan bayaran untuk setiap kilometer yang ia lalui saat berkendara dengan iklan yang terbungkus di bodi mobil mereka.
Aplikasi Wrapmobil akan segera menutup versi beta pada bulan Desember, dan akan segera dirilis ke publik pada pertengahan Januari.
CEO dari Wrapmobil, Manish Nathani mengatakan,” Dalam beberapa minggu kedepan, kami akan mendiskusikan berbagai hal menarik untuk para pengiklan kita, seperti melakukan konvoi, membentuk komunitas, dan berbagai taktik gerilya dalam pemasaran lainnya dengan menggunakan konsep dan teknologi kami. Kami sangat percaya bahwa konsep dari Wrapmobil dan juga perangkat data adalah bentuk evolusi alami dari bentuk iklan outdoor.”
Konsep dan model bisnis Wrapmobil memungkinkan semua orang yang memiliki mobil mendapat pendapatan ekstra selama berkendara. Berbeda dengan bisnis lain seperti Uber dan Grab, kemacetan justru merupakan poin lebih yang terukur bagi para pengiklan yang artinya akan ada pendapatan lebih untuk pengemudi yang memiliki iklan terpasang di bodi mobil mereka. Manish mengungkapkan bahwa tidak ada pasar yang lebih pas untuk mengeksekusi konsep seperti ini jika bukan di Indonesia, dimana studi terbaru dari Castrol yang menyatakan kemacetan di Jakarta sebagai yang terparah di dunia!
“Misi kami adalah untuk membunuh industri reklame tradisional dan membantu setiap orang agar mampu melunasi mobil pertama mereka,” jelas Manish.
“Kenyataannya, solusi kami jauh lebih murah dari reklame. Bagi pengiklan, harga ini tidak seberapa dibandingkan dengan harga yang harus mereka keluarkan untuk reklame, dan iklan di bodi mobil nyatanya jauh lebih baik karena tidak statis. Iklan ini akan terus bergerak mengitari kota dan memberikan kesan yang lebih dalam kepada orang-orang. Pengemudi yang duduk dibalik kemudi dengan iklan yang ada di bodi mobil mereka - yang mungkin tengah menuju ke tempat kerja mereka - akan memiliki waktu lebih untuk memikirkan tentang produk dari iklan, dibandingkan jika ia hanya memandang sekilas pada reklame yang ia lalui. Jakarta sendiri merupakan tempat yang sempurna karena mampu menangkap langsung pemirsa dari para pengiklan kami.”
Dari segi pendapatan pengemudi, Manish mengestimasi bahwa partisipasi dari pemilik mobil yang rata-rata mengemudi dalam jarak 1.000 kilometer, bisa mengumpulkan sekitar Rp3 juta (USD225) per bulannya dengan iklan penuh di bodi mobil mereka.
Dengan jarak yang sama, mereka bisa mendapatkan secara kasar Rp2 juta (USD150) per bulan dengan iklan pada sebagian bodi mobil mereka dari Wrapmobil. Prinsipnya, langit adalah batasan untuk para pengemudi, selama mereka terus berkendara setiap bulan, maka pendapatan mereka akan terus bertambah.
Di Indonesia, Wrapmobil tidak hanya bersaing dengan pengiklan reklame outdoor tradisional seperti Warna Warni dan Rainbow, tapi juga dengan startup teknologi lokal seperti Ubiklan. Perbedaannya, yang diungkap oleh Manish, di Wrapmobil pengemudi mendapatkan keuntungan untuk memilih sendiri iklan yang sesuai dengan nilai dan identitas mereka.
Elemen inilah yang tidak sekadar mengubah pengemudi mobil
menjadi reklame berjalan, tetapi menjadikan mereka duta dari klien
pengiklan mereka. Mereka juga bisa memilih jenis dan gaya dari stiker
pembungkus iklan di bodi mobil sesuai keinginan mereka, dimana
kebanyakan kompetitor hanya menawarkan iklan yang berada di salah satu
sisi panel saja.
Dengan Wrapmobil, pengiklan mendapatkan keuntungan dengan iklan yang terpampang pada keseluruhan mobil. Tampilan 360 derajat secara efektif mampu menyalurkan pesan dari iklan tersebut dua kali lebih banyak daripada hanya iklan panel yang berada di satu sisi mobil saja.
“Kami juga memimpin tim desain dan memberikan jasa desain kepada para pengiklan secara cuma-cuma untuk memastikan iklan mereka bisa memberikan hasil yang maksimal,” jelas Manish. “Kami akan memastikan hanya iklan yang menarik untuk dilihat yang akan terpampang untuk partner kami di mobil-mobil”.
Pengiklan bisa memantau metrik performa dari iklan di mobil melalui Wrapmobil. Dalam hal data dan juga analisa, Wrapmobil bisa menginformasikan pada suatu brand apapun yang ingin mereka ketahui tidak hanya tentang berapa kilometer jarak yang sudah dilalui dan seberapa lama iklan mereka sudah terpampang di sebuah mobil tetapi juga rata-rata impression yang berhasil diciptakan oleh iklan tersebut tiap bulannya melalui Google Maps API dalam Wrapmobil.
Selain itu, banyak data berguna yang bisa dihasilkan untuk memahami situasi kemacetan Jakarta pada waktu-waktu tertentu. Semua hal ini, bersama berbagai bentuk data dan statistik lainnya dari Wrapmobil, bisa membantu suatu brand untuk membuat berbagai keputusan penting.
Hingga saat ini, Wrapmobil sudah menjangkau ratusan pengemudi dan juga bekerja sama dengan banyak perusahaan besar lokal. Raksasa retail Mitra Adiperkasa (MAP), - sebuah perusahaan yang menjadi payung banyak brand retail ternama seperti Starbucks dan Zara di Indonesia - telah bekerja sama dengan Wrapmobil, beriringan dengan Sinar Mas, salah satu perusahaan keluarga konglomerat terbesar dan tersebar di berbagai industri di Indone
Sent from my Sony Xperia™ smartphone
Dengan Wrapmobil, pengiklan mendapatkan keuntungan dengan iklan yang terpampang pada keseluruhan mobil. Tampilan 360 derajat secara efektif mampu menyalurkan pesan dari iklan tersebut dua kali lebih banyak daripada hanya iklan panel yang berada di satu sisi mobil saja.
“Kami juga memimpin tim desain dan memberikan jasa desain kepada para pengiklan secara cuma-cuma untuk memastikan iklan mereka bisa memberikan hasil yang maksimal,” jelas Manish. “Kami akan memastikan hanya iklan yang menarik untuk dilihat yang akan terpampang untuk partner kami di mobil-mobil”.
Pengiklan bisa memantau metrik performa dari iklan di mobil melalui Wrapmobil. Dalam hal data dan juga analisa, Wrapmobil bisa menginformasikan pada suatu brand apapun yang ingin mereka ketahui tidak hanya tentang berapa kilometer jarak yang sudah dilalui dan seberapa lama iklan mereka sudah terpampang di sebuah mobil tetapi juga rata-rata impression yang berhasil diciptakan oleh iklan tersebut tiap bulannya melalui Google Maps API dalam Wrapmobil.
Selain itu, banyak data berguna yang bisa dihasilkan untuk memahami situasi kemacetan Jakarta pada waktu-waktu tertentu. Semua hal ini, bersama berbagai bentuk data dan statistik lainnya dari Wrapmobil, bisa membantu suatu brand untuk membuat berbagai keputusan penting.
Hingga saat ini, Wrapmobil sudah menjangkau ratusan pengemudi dan juga bekerja sama dengan banyak perusahaan besar lokal. Raksasa retail Mitra Adiperkasa (MAP), - sebuah perusahaan yang menjadi payung banyak brand retail ternama seperti Starbucks dan Zara di Indonesia - telah bekerja sama dengan Wrapmobil, beriringan dengan Sinar Mas, salah satu perusahaan keluarga konglomerat terbesar dan tersebar di berbagai industri di Indone
Sent from my Sony Xperia™ smartphone
Sumber : http://www.tribunnews.com/techno/2016/12/16/kesempatan-pengguna-mobil-mengubah-kemacetan-jadi-uang
0 komentar:
Posting Komentar