EMPATLAWANG-- Potongan bibir guci dari tanah liat masih tertanam didalam tanah, dan benda mirip sebuah kendi serta sebuah batu datar seperti meja berada di tengah perkampugan warga dusun dua Desa Muarabetung Kecamatan Ulumusi Kabuaten Empatlawang. Benda-benda ini sedikit bukti peninggalan zaman dahulu jika sebelumnya di lokasi ini pernah menjadi peradaban manusia jaman purbakala di Kabupaten Empatlawang.
Benda berupa seperti kendi berukuran sebesar periuk kecil ini ditemukan warga saat menggali tanah di sekitar rumah belum lama ini di Dusun Dua Desa Muarabetung.
Namun sayangnya karena kurangnya mengerti penemu kendi yang didapat warga justru di cat warna hijau dengan harapan sang pemiliknya agar kendi terlihat lebih menarik.
Benda kendi diduga peninggalan purba yang ditemukan warga nampak terbuat dari tanah liat dikelilingi permukaan kendi terdapat arsiran arsiran kecil, sementara dibawah kendi terdapat lobang kecil seperti sudah pecah.
Tidak begitu sulit melihat kendi dan pecahan guci diduga peninggalan purba kala namun warga seringkali enggan memberikan temuan ini karena takut benda temuan mereka akan diambil.
Benda berupa kendi ini ditemuakan warga di Desa Muarabetung Kacamatan Ulumusi Empatlawang.
"temuan benda mirip kendi ini adalah salah satu temuan disini
oleh warga, namun karena kurang mengerti temun kendi ini di cat oleh
penemunya," ungkap Susanto (34) warga setempat saat dibincangi
Sripoku.com, di lokasi.
Susanto menceritakan temuan seperti ini secara tidak sengaja oleh warga yang menggali tanah saat mendirikan bangunan rumah. Diprediksi temuan warga ini bukan hanya kendi saja. Diduga masih ada benda-benda lain peninggalan purba ditemukan warga di desa setempat namun warga memih untuk menyimpannya.
Ia menceritakan, sekitar tahun 1990 an pernah ada penelitian tentang temuan benda purba ini di desa Muarabetung dan peneliti menemukan barang berupa guci, dan kendi seperti temuan warga.
Menurut cerita warga setempat didalam guci di temukan kendi ini merupakan tempat penyimpanan tulang tulang tengkorak seperti manusia.
Sekretatis Desa Muarabetung Kecamatan Ulumusi Kabupaten Empatlawang, As'ari, mengatakan temuan jenis benda purba kala di Desa Muarabetung sudah sejak tahun 1990 an selanjutnya ada penelitian dari pemerintah saat itu masih sebagai Kabupaten Lahat.
Dikatakan As'ari menurut cerita ia dengar dahulunya lokasi temuan ini sebagai lokasi kehidupan massa purba. Salah satu benda peninggalan purba yang masih utuh adalah batu meja. Dahulunya batu itu masih menyimpan cerita gaib siapa yang duduk dan jatuh dari batu itu ia akan menderita sakit misterius.
Selain itu sejak menjadi lokasi perkampungan warga, meja batu tersebut tidak pernah bisa digeser. Mitos yang berkembang warga masih takut dan khawatir karena bisa menyebabkan sesuatu di desa.
Susanto menceritakan temuan seperti ini secara tidak sengaja oleh warga yang menggali tanah saat mendirikan bangunan rumah. Diprediksi temuan warga ini bukan hanya kendi saja. Diduga masih ada benda-benda lain peninggalan purba ditemukan warga di desa setempat namun warga memih untuk menyimpannya.
Ia menceritakan, sekitar tahun 1990 an pernah ada penelitian tentang temuan benda purba ini di desa Muarabetung dan peneliti menemukan barang berupa guci, dan kendi seperti temuan warga.
Menurut cerita warga setempat didalam guci di temukan kendi ini merupakan tempat penyimpanan tulang tulang tengkorak seperti manusia.
Sekretatis Desa Muarabetung Kecamatan Ulumusi Kabupaten Empatlawang, As'ari, mengatakan temuan jenis benda purba kala di Desa Muarabetung sudah sejak tahun 1990 an selanjutnya ada penelitian dari pemerintah saat itu masih sebagai Kabupaten Lahat.
Dikatakan As'ari menurut cerita ia dengar dahulunya lokasi temuan ini sebagai lokasi kehidupan massa purba. Salah satu benda peninggalan purba yang masih utuh adalah batu meja. Dahulunya batu itu masih menyimpan cerita gaib siapa yang duduk dan jatuh dari batu itu ia akan menderita sakit misterius.
Selain itu sejak menjadi lokasi perkampungan warga, meja batu tersebut tidak pernah bisa digeser. Mitos yang berkembang warga masih takut dan khawatir karena bisa menyebabkan sesuatu di desa.
"Dulunya batu ini keramat sekarang sudah tidak lagi," ungkap Sekdes.
Saat ditanya temuan kendi oleh warganya dari dalam tanah As'ari membenarkan, menurutnya temuan seperti ini disimpan warga. Namun apakah benda berupa kendi, potongan guci ini benar peninggalan purbakala zaman prasejarah perlunya penelitian lebih lanjut untuk dibuktikan.
Untuk kelokasi dari Kota Tebingtinggi ibukota Kabupaten Empatlawang berjarak sekitar 50 Km menuju jalan lintas Pendopo- Bengkulu. Setiba di Desa Muarabetung lokasi ditemukanya benda ini berada di tengah perkampungan sedikit menanjak keatas tebingan berjarak sekitar seratus meter dari jalan raya.
Saat ditanya temuan kendi oleh warganya dari dalam tanah As'ari membenarkan, menurutnya temuan seperti ini disimpan warga. Namun apakah benda berupa kendi, potongan guci ini benar peninggalan purbakala zaman prasejarah perlunya penelitian lebih lanjut untuk dibuktikan.
Untuk kelokasi dari Kota Tebingtinggi ibukota Kabupaten Empatlawang berjarak sekitar 50 Km menuju jalan lintas Pendopo- Bengkulu. Setiba di Desa Muarabetung lokasi ditemukanya benda ini berada di tengah perkampungan sedikit menanjak keatas tebingan berjarak sekitar seratus meter dari jalan raya.
Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2016/10/24/jejak-masa-lampau-ditemukan-di-kabupaten-empatlawang
0 komentar:
Posting Komentar