About

YUSRIEL INFO

Pages

Minggu, 23 Oktober 2016

Berita Surabaya : Ini Pertimbangannya Mengapa Jatim Menolak Jembatan Timbang Dikelola Pusat





Ini Pertimbangannya Mengapa Jatim Menolak Jembatan Timbang Dikelola Pusat 
SURABAYA - Jatim resmi menolak pengambilalihan layanan Jembatan Timbang dikelola Pusat.
Melalui Dishub Jatim, Pemprov mengirimkan surat penolakan itu ke Kementerian Perhubungan. Jatim berharap dekonsentrasi untuk urusan layanan ini.
"Kami sudah layangkan surat permintaan pengelolaan kembali jembatan timbang ke Jatim. Bukan menolak," kata Kepala Diahub dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi, Minggu (24/10/2016).
Sebagaimana amanah UU Pemerintah Daerah Nomor 23 Tahun 2014 bahwa jembatan timbang diserahkan pusat.
Di bidang Perhubungan, selain jembatan timbang juga terminal tipe A seperti Terminal Purabaya Bungurasih diambil alih pusat.
Wahid menuturkan bahwa surat yang telah dikirimkan ke Kementerian Perhubungan itu meminta kepada pusat untuk pengelolaan jembatan timbang sebaiknya dikembalikan ke Jatim.
Tidak saja karena sudah berpengalaman, tapi dari 19 jembatan timbang yang ada sudah komputerisasi.
Jika ada kendaran melebihi batas maksimal angkut, portal akan tetap tertutup. Selain itu menurut Wahid yang lebih penting karena jembatan timbang adalah unit layanan. Semakin dekat dengan pegawai, layanan akan lebih baik.

Begitu juga manajemen pengoperasian jembatan timbang diklaim telah menjadi percontohan. Mulai Januari 2017 besok, unit layanan dengan PAD lebih dari Rp 50 miliar setahun itu akan dikelola pusat. Saat ini, seluruh pegawai telah diproses pengalihannya ke pusat.
Begitu juga aset juga akan menjadi milik pusat. Jika diambil pusat, Jatim akan kehilangan PAD puluhan miliar.
Selain Jatim, tiga provinsi lain yang siap mengelola sendiri jembatan timbang adalah Lampung dan Sumatera Utara.
"Biarlah pusat yang mengurusi masalah kebijakan untuk urusan layanan. Sedangkan pengoperasiannya atau pengelolaan jembatan timbang biar Jatim," kata Wahid.
Kabid Pengendian Operasinal Dishub Jatim, Isa Ansori, saat ini tidak semua pegawai Jembatan Timbang diambil pusat semua. Mereka bahkan banyak yang memilih tetap di bawah Dishub Jatim.
"Nanti hanya sekitar 30 dari 300 pegawai kami yang akan diambil pusat. Selebihnya masih kita koordinasikan lebih jauh. Namun kami yakin, Jatim bisa mengelola jembatan timbang karena sudah terbukti layanan kami terbaik," kata Isa.

Sumber : http://surabaya.tribunnews.com/2016/10/23/ini-pertimbangannya-mengapa-jatim-menolak-jembatan-timbang-dikelola-pusat

0 komentar:

Posting Komentar