TRIBUNSTYLE.COM - Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma, mengatakan, harga daging di Singapura tidak bisa dikatakan lebih murah daripada di Jakarta.
Hal ini terkait komentar bakal calon wakil gubernur DKI, Sandiaga Uno, yang mengatakan harga daging di Jakarta lebih mahal daripada di Singapura.
"Menurut saya, itu membandingkannya tidak apple to apple," ujar Marina ketika dihubungi, Rabu (12/10/2016).
Marina mengatakan, setiap daging memiliki grade masing-masing, termasuk di Singapura. Di Indonesia, harga daging mencapai Rp 110.000 hingga Rp 120.000 untuk potongan daging sekunder.
Sementara itu, PD Dharma Jaya mampu menjual seharga Rp 95.000 sampai Rp 98.000 untuk jenis daging yang sama.
Di pasar-pasar Indonesia, biasanya daging yang dijual adalah jenis ini. Daging potongan sekunder biasa digunakan masyarakat untuk membuat rendang atau semur.
Singapura menjual daging berdasarkan grade. Harganya pun bervariasi bergantung pada grade daging yang dijual.
Marina mengatakan, jenis daging yang dijual lebih murah di Singapura bukanlah daging yang memiliki grade sama dengan Indonesia.
"Di Singapura yang murah itu dari grade kerbau, daging India. Itu memang murah. Nah, kita di sini kalau jenis itu juga murah yang baru diimpor sama Bulog," ujar Marina.
Jakarta juga bisa menjual daging dengan harga murah, yaitu Rp 85.000 per kilogram. Namun, itu merupakan daging jenis chemical lean (CL) yang biasa digunakan untuk membuat rawon, sop, dan soto.
Ia mengaku pernah bertemu dengan pengusaha itu pada 2011.Hal ini terkait komentar bakal calon wakil gubernur DKI, Sandiaga Uno, yang mengatakan harga daging di Jakarta lebih mahal daripada di Singapura.
"Menurut saya, itu membandingkannya tidak apple to apple," ujar Marina ketika dihubungi, Rabu (12/10/2016).
Marina mengatakan, setiap daging memiliki grade masing-masing, termasuk di Singapura. Di Indonesia, harga daging mencapai Rp 110.000 hingga Rp 120.000 untuk potongan daging sekunder.
Sementara itu, PD Dharma Jaya mampu menjual seharga Rp 95.000 sampai Rp 98.000 untuk jenis daging yang sama.
Di pasar-pasar Indonesia, biasanya daging yang dijual adalah jenis ini. Daging potongan sekunder biasa digunakan masyarakat untuk membuat rendang atau semur.
Singapura menjual daging berdasarkan grade. Harganya pun bervariasi bergantung pada grade daging yang dijual.
Marina mengatakan, jenis daging yang dijual lebih murah di Singapura bukanlah daging yang memiliki grade sama dengan Indonesia.
"Di Singapura yang murah itu dari grade kerbau, daging India. Itu memang murah. Nah, kita di sini kalau jenis itu juga murah yang baru diimpor sama Bulog," ujar Marina.
Jakarta juga bisa menjual daging dengan harga murah, yaitu Rp 85.000 per kilogram. Namun, itu merupakan daging jenis chemical lean (CL) yang biasa digunakan untuk membuat rawon, sop, dan soto.
Jika dibandingkan dengan grade yang sama, Marina mengatakan,
harga daging di Indonesia dengan Singapura tidak akan berbeda jauh.
Terlebih lagi, Indonesia dan Singapura sama-sama mengimpor daging, salah
satunya dari Australia.
Sebelumnya, Sandiaga sempat menyinggung sejumlah isu terkait kondisi Jakarta di bawah pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika menjadi pembicara dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Ciputat, Tangerang Selatan.
Salah satunya ialah isu mengenai harga daging sapi di Jakarta yang menurut dia lebih mahal daripada harga daging di Singapura.
"Singapura yang tidak punya peternakan sapi, harga daging sapinya lebih murah daripada Jakarta. Konyol enggak tuh. Memang perlu gubernur yang lebih mengerti," kata Sandiaga. (Jessi Carina/ Kompas.com )
Sandiaga Uno: Harga Daging Sapi di Jakarta, Konyol!
Sebelumnya, Bakal calon wakil gubernur DKI yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sandiaga Uno, menyebut lebih mahalnya harga daging sapi di Jakarta dibanding Singapura adalah konyol!
Ia katakan itu saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (11/10/2016).
Kuliah umum kali ini mengangkat tema "Enterpreneurship untuk Kesejahteraan Rakyat".
Saat berbicara di hadapan mahasiswa, Sandiaga sedikit menyinggung sejumlah isu terkait kondisi Jakarta di bawah pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sebelumnya, Sandiaga sempat menyinggung sejumlah isu terkait kondisi Jakarta di bawah pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika menjadi pembicara dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Ciputat, Tangerang Selatan.
Salah satunya ialah isu mengenai harga daging sapi di Jakarta yang menurut dia lebih mahal daripada harga daging di Singapura.
"Singapura yang tidak punya peternakan sapi, harga daging sapinya lebih murah daripada Jakarta. Konyol enggak tuh. Memang perlu gubernur yang lebih mengerti," kata Sandiaga. (Jessi Carina/ Kompas.com )
Sandiaga Uno: Harga Daging Sapi di Jakarta, Konyol!
Sebelumnya, Bakal calon wakil gubernur DKI yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sandiaga Uno, menyebut lebih mahalnya harga daging sapi di Jakarta dibanding Singapura adalah konyol!
Ia katakan itu saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (11/10/2016).
Kuliah umum kali ini mengangkat tema "Enterpreneurship untuk Kesejahteraan Rakyat".
Saat berbicara di hadapan mahasiswa, Sandiaga sedikit menyinggung sejumlah isu terkait kondisi Jakarta di bawah pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Salah satunya ialah isu mengenai harga daging sapi di Jakarta yang menurut dia lebih mahal daripada harga di Singapura.
"Singapura yang tidak punya peternakan sapi, harga daging sapinya lebih murah daripada di Jakarta. Konyol enggak tuh. Memang perlu gubernur yang lebih mengerti," kata Sandiaga di UMJ, Tangerang Selatan, Selasa.
Pernyataannya ini membuat para mahasiswa dan hadirin acara tersebut tertawa dan bertepuk tangan.
Sandiaga latas buru-buru menyampaikan bahwa ia tidak dalam rangka kampanye.
Politikus Partai Gerindra ini kemudian menyinggung harga kebutuhan pokok di Jakarta yang menurut dia mahal.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama generasi muda dan instansi pemerintah serta akademisi agar melahirkan kebijakan yang menyejahterakan rakyat.
Sandiaga tiba-tiba menyela mahasiswa yang berbisik-bisik tak lama setelah pernyataannya soal harga daging sapi di Jakarta yang mahal.
"Ayo jangan gosip. Kalau benci seseorang, jangan dicaci, jangan dijatuhkan, cukup jangan dipilih lagi saja," ujar Sandiaga.
Suasana aula, tempat kuliah umum ini berlangsung, kembali riuh dengan tawa dan tepuk tangan.
Sandiaga kemudian menceritakan pengusaha yang sukses dengan mendirikan perusahaan di bidang penjualan online.
"Singapura yang tidak punya peternakan sapi, harga daging sapinya lebih murah daripada di Jakarta. Konyol enggak tuh. Memang perlu gubernur yang lebih mengerti," kata Sandiaga di UMJ, Tangerang Selatan, Selasa.
Pernyataannya ini membuat para mahasiswa dan hadirin acara tersebut tertawa dan bertepuk tangan.
Sandiaga latas buru-buru menyampaikan bahwa ia tidak dalam rangka kampanye.
Politikus Partai Gerindra ini kemudian menyinggung harga kebutuhan pokok di Jakarta yang menurut dia mahal.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama generasi muda dan instansi pemerintah serta akademisi agar melahirkan kebijakan yang menyejahterakan rakyat.
Sandiaga tiba-tiba menyela mahasiswa yang berbisik-bisik tak lama setelah pernyataannya soal harga daging sapi di Jakarta yang mahal.
"Ayo jangan gosip. Kalau benci seseorang, jangan dicaci, jangan dijatuhkan, cukup jangan dipilih lagi saja," ujar Sandiaga.
Suasana aula, tempat kuliah umum ini berlangsung, kembali riuh dengan tawa dan tepuk tangan.
Sandiaga kemudian menceritakan pengusaha yang sukses dengan mendirikan perusahaan di bidang penjualan online.
Ketika itu, kata dia, sang pendiri perusahaan itu berniat membuat situs jual beli online karena prihatin terhadap para pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang kerap kesulitan membuka tempat usaha.
Kini, lanjut Sandiaga, situs jual beli online itu sukses dengan 650.000 UKM yang bergabung.
"Dari dua karyawan di garasi, sekarang 650.000, modalnya dari kantong sendiri, membantu UKM meningkatkan omzet sampai dua kali lipat, tanpa ada air mata, tanpa menggusur, tanpa ada duka, tanpa kampanye," ujar Sandiaga yang kembali memancing tawa.
Sumber : http://style.tribunnews.com/2016/10/13/daging-sapi-di-singapura-lebih-murah-dibanding-jakarta-ini-kesalahan-perbandingan-sandiaga-uno
0 komentar:
Posting Komentar