TRIBUNSUMSEL.COM-Kasih seorang ayah memang
tidak terlihat di mata namun pengorbanan mereka sangat besar dalam
menjaga, mendidik, dan membesarkan anak-anaknya.
Ditambah dengan biaya hidup yang semakin tinggi, makin berat tanggung jawab yang dipukul demi mencari sesuap nasi.
Seperti kisah satu ini yang dibagikan akun Facebook bernama Ak Mal yang mengisahkan pengorbanan ayah yang tidak dihargai oleh anaknya.
Aku lihat raut wajahnya seperti kebingungan. Kemudian aku sapa dia.
A: Assalamualaikum
P: Waalikumusalam ya nak
Ditambah dengan biaya hidup yang semakin tinggi, makin berat tanggung jawab yang dipukul demi mencari sesuap nasi.
Seperti kisah satu ini yang dibagikan akun Facebook bernama Ak Mal yang mengisahkan pengorbanan ayah yang tidak dihargai oleh anaknya.
Tunggu kiriman uang dari anak untuk beli gas
Saat pulang kerja mampir ke ATM di stasiun pengisian bahan bakar. Selesai ambil uang ketika dalam perjalanan menuju mobil, aku lihat seorang pria paruh baya memakirkan motor di samping mobil ku.Aku lihat raut wajahnya seperti kebingungan. Kemudian aku sapa dia.
A: Assalamualaikum
P: Waalikumusalam ya nak
A: Saya lihat bapak seperti ada masalah. Mau ambil uang ya
P: Ya nak. Mau ambil uang tapiii!!!
A: Tapi apa pak. Uangnya tidak keluar ya?
P: Bukan nakk, saya sudah tunggu selama dua jam, kata anak saya di Kuala Lumpur mau kirim uang. Dh saya cek dua hari uangnya belum ada "(Anaknya yang berada di samping langsung berbisi meminta ayahnya untuk pulang karena mau hujan. Kita makan apa adanya) Tapi nak, gas di rumah habis.
A: Coba bapak telpon (Sambil aku ulurkan sejumla uang)
P: Sdh ditelpon, dia bilang tunggu malam nanti. simpan saja uang mu nak (si bapak berlinang air mata).
A: Kemudian aku raih tangan anak si bapak: Dik ambil uang ini beli gas dan ajak ayah makan. Blajar rajin2 bantu ayah dan ibu bila sudah sukses
P: Ya nak. Mau ambil uang tapiii!!!
A: Tapi apa pak. Uangnya tidak keluar ya?
P: Bukan nakk, saya sudah tunggu selama dua jam, kata anak saya di Kuala Lumpur mau kirim uang. Dh saya cek dua hari uangnya belum ada "(Anaknya yang berada di samping langsung berbisi meminta ayahnya untuk pulang karena mau hujan. Kita makan apa adanya) Tapi nak, gas di rumah habis.
A: Coba bapak telpon (Sambil aku ulurkan sejumla uang)
P: Sdh ditelpon, dia bilang tunggu malam nanti. simpan saja uang mu nak (si bapak berlinang air mata).
A: Kemudian aku raih tangan anak si bapak: Dik ambil uang ini beli gas dan ajak ayah makan. Blajar rajin2 bantu ayah dan ibu bila sudah sukses
P: Terima kasih nak ya, bapak mau pulang, ini sudah mau hujan. Semoga Allah memurahkan rezeki mu dunia dan akhirtat. Amiiin
Lewat postingan ini aku ingin memberitahu anak si bapak yang berada di Kuala Lumpur, pulanglah selagi orangtua mu masih ada.
Jangan menyesal di kemudian hari atas pelakuan yang kita lakukan sekarang.
Lewat postingan ini aku ingin memberitahu anak si bapak yang berada di Kuala Lumpur, pulanglah selagi orangtua mu masih ada.
Jangan menyesal di kemudian hari atas pelakuan yang kita lakukan sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar