MARTAPURA – Ruas Jalan Lintas Tengah (Jalintneg) Sumatera di Kabupaten OKU Timur sejak beberapa bulan terakhir mengalami kerusakan yang cukup mengkhawatirkan pengendara baik roda dua maupun roda empat.
Lubang yang cukup dalam membuat pengendara bisa terjerembab dan celaka.
Belum ada tindakan dari pihak terkait untuk melakukan perbaikan. Perbaikan hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar dengan menambal seadanya dan hanya mampu bertahan beberapa hari saja.
Keberadaan lubang jalan diantara ruas jalan yang mulus menyebabkan pengendara terkadang harus membanting setir sehingga membahayakan.
Bukan hanya itu, sebagian pengendara sepeda motor justru harus merelakan sepeda motornya terjerembab kedalam lubang yang bisa mencelakakan pengendaranya.
Dari pengamatan Rabu (14/12), ruas jalan negara mulai dari Perbatasan Waykanan Provinsi Lampung hingga perbatasan OKU mulai banyak berlubang dan bergelombang sehingga membahayakan pengendara terutama saat malam hari.
Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat pengendara terjebak kedalam lubang dan mengalami kecelakaan.
"Beberapa waktu lalu ada lakalantas di sini. Pengendara sepeda motor yang tidak mengetahui ada lubang melaju dengan kecepatan tinggi. Lubang yang cukup dalam membuat ban sepeda motornya tersangkut dan pengendaranya terjerembab hingga menyebabkan luka di sejumlah anggota tubuhnya,” ungkap Edi (25) warga Martapura Rabu (14/12).
Menurut Edi, kerusakan jalan yang setengah-setangah sangat membahayakan pengendara karena lubang jalan terkesan menjebak pengendara yang tidak mengetahui keberadaannya. Sebenarnya kata dia, akan lebih baik jika kerusakan jalan lebih parah dari saat ini sehingga pengendara melihat dengan jelas keberadaan lubang dan bisa lebih berhati-hati.
“Kalau seperti ini sangat membahayakan. Jalan sepertinya mulus. Namun tiba-tiba ada lubang yang sangat dalam sehingga menyebabkan ban sepeda motor terjerembab. Kehilangan keseimbangan sedikit saja dipastikan akan mengalami kecelakaan," katanya.
Sedangkan kiyai, warga lainnya menambahkan bahwa, kerusakan jalan yang sudah terjadi sejak bulan ramadhan lalu hingga akhir tahun 2016 belum ada upaya perbaikan.
Sejak tahun 2015 lalu kata dia, perbaikan untuk jalan negara tersebut hanya dilakukan dengan tambal sulam saja dan tidak pernah dilakukan perbaikan secara menyeluruh.
“Selama ini perbaikannya hanya bersifat tambal sulam saja. Belum ada perbaikan menyeluruh. Kerusakan saat ini bukan hanya terjadi pada jalan negara saja. Namun terjadi juga pada jalan provinsi dan jalan kabupaten yang semuanya sangat parah dan butuh segera perbaikan total,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar