PALEMBANG --- Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH menyatakan, meski saat ini pembangunan Kebun Raya Sriwijaya (KRS) yang terletak di Bakung Inderalaya Ogan Ilir tersendat, namun ia meminta agar tetap jalan dan harus selesai.
"Kebun Raya Sriwijaya memang karena efisiensi jadi tersendat. Tapi itu jalan terus. Harus selesai," ungkap Alex Noerdin usai penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Gubernur Sumsel kepada kepada seluruh kepala daerah Kabupaten/Kota di Sumsel di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Rabu (14/12/2016).
Sebelumnya Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ir H Ishak Mekki MM mengatakan pembangunan Kebun Raya Sriwijaya mendapat dukungan sebanyak 10 Badan Usaha Milik Negara dan dua asosiasi pengusaha.
Ishak Mekki menyampaikan hal itu menanggapi pertanyaan fraksi Partai Hanura DPRD Sumatera Selatan pada pembahasan raperda tentang penyelenggaraan Kebun Raya Sriwijaya.
Menurut mantan Bupati OKI ini, selama dalam proses pembukaan kebun raya di Kabupaten Ogan Ilir tersebut pihaknya telah mempekerjakan masyarakat Desa Bakung dan sekitarnya.
Kemudian pihak lain yang mendukung pembangunannya adalah 10 BUMN, dua asosiasi pengusaha, dan pemerintah seperti Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, LIPI, Balai Penelitian Kehutanan Palembang dan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.
Ia mengatakan kebun raya ini nantinya dapat menjadi kawasan konservasi berbagai jenis/aneka ragam tanaman khas daerah, pusat penelitian, dan pengembangan pendidikan.
Selain itu sebagai tempat rekreasi yang edukatif dan inovatif serta menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem yang dapat menciptakan kelestarian lingkungan yang berdampak positif bagi masyarakat setempat.
Pembangunan dan pengembangan kebun raya ini bertujuan untuk menciptakan kelestarian lingkungan hidup dengan menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan.
Karena itu, dalam pengelolaannya secara teknis berada di bawah pembinaan lembaga ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor.
Kemudian juga didukung Balai Penelitain Tanaman Obat dan Rempah Bogor, serta Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, katanya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memaksimalkan Pembangun waduk di kawasan kebun raya Sriwijaya, Kabupaten Ogan Ilir agar tempat resapan air tersebut segera selesai.
Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumsel Ruslan Bahri di Palembang juga mengatakan pihaknya akan membangun kolam retensi supaya kebun raya tersebut lebih lengkap.
Selain itu kolam retensi tersebut untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi banjir saat musim penghujan, kata dia.
Dia mengatakan dalam pelaksanaan pembangunan kolam retensi itu pihaknya rutin melaksanakan rapat koordinasi dengan pihak terkait.
Menurutnya, beberapa hari lalu baru saja melakukan rapat bersama membahas pembangunan kolam retensi.
Hal ini karena kebun raya tersebut dibangun dengan mengikutsertakan berbagai pihak termasuk BUMN yang ada di daerah ini.
Apalagi setiap perusahaan diberikan lahan atau areal untuk mereka bangun seperti perumahan, tanaman dan lain sebagainya.
Selain membangun kolam retensi di kebun raya Sriwijaya itu akan dibangun infrastruktur seperti jalan sehingga akses menuju antara lain tempat wisata dan penelitian tersebut semakin lancar.
Sebagaimana kebun raya Sriwijaya akan ada tumbuhan tradisional obat, laboratorium dan pondok peristirahatan serta tempat penelitian dan lain sebagainya.
Untuk Mengetahui Progress Kesiapan Kebun Raya Sriwijaya Sumatera Selatan di Launching Tahun 2018 serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Tim Terpadu bersama Balitbangnovda Sumsel, Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Musi, Balai Litbang Kehutanan dan Lingkungan Hidup Terhadap Kegiatan Pembersihan Lahan oleh PT Trubus Mitra Swadaya sebagai Vendor Perusahaan Conoccho Philips dalam Rangka Penanaman Tanaman Lahan Basah di Kebun Raya Sriwijaya Sumatera Selatan. (fiz)
0 komentar:
Posting Komentar