NAMA
TOKOH-TOKOH DALAM DRAMA “SEBELUM NAFAS BERHENTI” :
1.Renaldi : Tokoh utama
2.Hendra : Tokoh jahat (musuh
Renaldi)
3.Putri : Sahabat Renaldi
4.Toni : Teman Hendra
5.Dinda : Teman Hendra
6.Bu Melda : Kepala sekolah
sekaligus wali kelas Renaldi
7.Pak Gunawan : Orang tua Renaldi
SEBELUM NAFAS BERHENTI
Pagi itu Renaldi di antar ayahnya pergi ke sekolah
barunya.Setibanya di sekolah Renaldi dan ayahnya menuju ke ruang guru untuk
mendaftarkan Renaldi di sekolah tersebut.Kebetulan di ruang guru hanya ada bu
Melda.
Pak Gunawan :
”Assalammualaikum.”
Bu Melda :
“Wa’alaikumsalam.Ada apa pak?Apa ada yang dapat saya bantu?”
Pak Gunawan :”Begini
bu,maksud kedatangan saya,saya ingin mendaftarkan anak saya di
sekolah ini.”
Bu Melda :”Oh
begitu pak.Silahkan isi formulir pendaftaran anak anda.”
Setelah mengisi formulir ayah Renaldi segera pulang
dan Renaldi di antar bu Melda ke kelasnya.Sesampainya di kelas,Renaldi di minta
bu Melda untuk memperkenalkan diri di depan kelas.
Bu Melda :”sekarang
kita kedatangan murid baru nih,coba kamu perkenalkan diri kamu.”
Renaldi :”Hai
kawan-kawan perkenalkan nama saya Renaldi,saya siswa pindahan dari
SMP HARAPAN BANGSA.”
Bu Melda :”Silahkan
Renaldi duduk di sebelah sana.” (sambil menunjuk ke arah kursi
kosong sebelah Putri)
Kemudian Renaldi segera menuju ke arah kursi kosong
sebelah Putri dan berkenalan dengannya.
Putri :”Hai
Renaldi.”
Renaldi :”Hai
juga.Oh iya nama kamu siapa?”
Putri :”Namaku
Putri.”
Renaldi :”Oh
Putri,senang berkenalan denganmu.”
Kemudian jam pelajaran bu Melda habis,lalu terdengar
bel tanda istirahat.Setelah itu Hendra menghampiri Putri.
Hendra :”Put,yuk
kita ke kantin?”
Putri :”Maaf
Hen,aku gak bisa karena aku ingin membahas pelajaran yang di
sampaikan bu Melda tadi bersama Renaldi.”
Hendra :”Ya
sudalah.Aku ke kantin saja bersama Toni.Ayo Ton kita ke kantin?”(dengan
wajah yang sedikit kesal)
Toni :”Ayoo..”
Di sepanjang jalan Hendra dengan wajah sedikit kesal
bersama Toni menuju kantin.
Hendra :”Ton,menurut
kamu anak baru itu gimana sih?”
Toni :”Ya
biasa saja.”
Tiba-tiba Dinda menghampiri mereka berdua.
Dinda :”Hen,kenapa
dari tadi aku lihat wajah kamu cemberut terus?”
Hendra :”Ah
mau tau aja kamu ini!”
Toni :”Begini
Din,sepertinya si Hendra kesal kepada Renaldi karena Renaldi dekat
sama Putri.”
Dinda :”Emangnya
siapa Renaldi?”
Toni :”Renaldi
yang anak baru itu lohh.”
Hendra :”sudahlah
jangan bahas yang itu lagi,Ton.”
Toni :”Baiklah.”
Tak di sangka waktu istirahat selesai,mereka segera
bergegas ke kelasnya.Setelah masuk kelas mereka kembali belajar.
Keesokan harinya sebelum Renaldi datang,di kelas sudah
ada Hendra dan Toni.
Hendra :”Ton,kamu
mau bantuin aku gak?”
Toni :”Bantuin
apa,Hen?”
Hendra :”Bantuin
aku ngejek Renaldi,mau gak?”
Toni :”Boleh
juga.”
Tiba-tiba Dinda datang menghampiri Hendra dan Toni.
Dinda :”Aku
mau ikutan juga dong?”
Hendra :”Boleh.”
Tak lama kemudian Renaldi pun datang ke kelas.
Hendra :”Hai
Renaldi.”
Renaldi :”Hai
juga.”
Hendra :”Aku boleh nanya gak?”
Toni :”Dengar-dengar
bapak kamu pejabat ya?”
Renaldi :”Alhamdulillah,iya.”
Dinda :”Aku
mau bertanya juga Ren,memangnya kamu tinggal di perumahan mewah di
jalan merpati ya?”
Renaldi :”Iya.”
Hendra :”Hati-hati
loh Ren,jangan –jangan kamu tinggal di perumahan mewah itu hasil
bapak kamu yang makan uang rakyat,lagi?”
Toni: ”Sebentar
Hen,bukannya orang itu makannya nasi ya?ini kok malah makan uang
sih?”
Hendra :”Maksud
aku itu korupsi,Ton.”
Toni :”Oh
itu,abisnya kamu sih ngomongnya gak jelas,Hen.”
Hendra :”Kamu
saja yang gak ngerti.”
Dinda :”Aku
setuju dengan pendapatmu tentang bapaknya Renaldi,Hen.”
Setelah Renaldi mendengar ejekan mereka
semua,tiba-tiba Renaldi memegang kepalanya seperti orang yang pusing.Tak lama
kemudian Putri yang mendengarkan perbincangan Hendra,Toni,dan Dinda kepada
Renaldi ,Putri pun menghampiri mereka.
Putri :”Astagfirrullah
al azim,kamu semua tidak boleh menuduh ayahnya Renaldi,
itusama saja fitnah.”
Hendra :”Memangnya
kebanyakan pejabat begitu kok,put.”
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi.Semua siswa dan
siswi segera pulang.
Keesokan harinya pak Gunawan pergi ke sekolah Renaldi untuk memberitahu bahwa
Renaldi sedang sakit.Pak Gunawan menuju ke kantor dan langsung bertemu dengan
bu Melda.
Pak Gunawan :”Assalammualaikum.”
Bu Melda :”Walaikumsalam.ini
ayahnya Renaldi bukan?”
Pak Gunawan :”Iya bu,saya ayahnya Renaldi,Saya ke sini
ingin memberitahukan bahwa hari ini
Renaldi
sedang sakit,bu.”
Bu Melda :”Kalau
boleh tau Renaldi sakit apa ya,pak?”
Pak Gunawan :”Sebenarnya Renaldi itu punya penyakit kanker
otak dan renaldi sekarang sedang
kambuh,bu.”
Tidak di sengaja putri mendengar pembicaraan pak
Gunawan dan bu Melda dan segera menuju ke kelas untuk memberitahukan berita
tentang Renaldi kepada Hendra dan teman-temannya.
Putri :”Hayoo
loh,Hen,Ton si Renaldi sekarang sakit gara-gara kemarin kamu ejek
bersama temanmu.”
Toni :”Kamu
tau dari mana ,Put?”
Putri :”Tadi
aku tidak sengaja mendengar pembicaraan ayahnya Renaldi dengan bu
Melda yang memberitahukan bahwa hari ini
Renaldi sedang sakit.”
Hendra :
”Yaelah Ton,hal yang begitu saja kamu jadiin masalah.”
Putri :
”Kamu itu ya Hen,bukannya merasa bersalah malah santai-santai saja.”
Hendra :”Kamu
kok perhatian banget sama si Renaldi?”
Putri :”Iya-iyalah
dia kan orangnya baik,rajin,sedangkan kamu kan orangnya suka jail.”
Tiga hari kemudian akhirnya Renaldi masuk sekolah
kembali.
Putri :”Hai
Renadi,kenapa tiga hari kemarin kamu tidak masuk sekolah ?”
Renaldi :”Karena
aku kemarin sedang sakit,Put.”
Putri :”Lalu,bagaimana
keadaan kamu sekarang?”
Renaldi :”Alhamdulillah
sekarang aku sudah mendingan.”
Bel tanda di mulainya pelajaran sudah
terdengar,seperti biasa guru pun masuk kekelas,lalu beberapa jam kemudian
terdengarlah bel tanda istirahat,Hendra langsung menghampiri Toni dan Dinda.
Hendra : ”Ton,Din,kamu mau gak bantuin aku
lagi?”
Toni dan Dinda:”Mau minta bantuan apa,Hen?”
Hendra :”Bantuin
aku ngejailiin Renaldi dengan tali rapia supaya dia jatuh.”
Dinda :”Maaf
Hen aku tidak mau ngejailin Renaldi,karena kemarin gara-gara kita ejek
Renaldi,dia langsung sakit apalagi
ngejailinnya?”
Toni :”Aku
setuju pendapatmu,Din.”
Hendra :”Ya
sudahlah kalau kamu semua tidak mau bantuin aku,biar aku sendiri saja
yang ngejailin,Renaldi.”
Hendra pun segera bersiap-siap mengikat tali rapia di
salah satu meja dengan kuat,ketika bel tanda selesai istirahat berbunyi,Renaldi
pun segera ke kelasnya.Saat Renaldi jalan menuju ke tempat duduknya,Hendra
menarik tali yang di ikatnya dengan kuat dan akhirnya tali yang di ikat Hendra
mengenai kaki Renaldi ,lalu Renaldi terjatuh dan tak di duga kepala Renaldi
terkena ujung meja dan setelah itu Renaldi jatuh dengan keadaan kepala
terluka,putri pun segera menghampiri Renaldi.
Putri :”Renaldi..Renaldi..Renaldi
ayo bangun.”(dengan wajah yang sedih)
Beberapa saat kemudian datanglah bu Melda.
Bu Melda :”Apa
yang terjadi dengan Renaldi?”(dengan perasaan kaget)
Siswa dan siswi :”Biasa bu,sama Hendra.”
Bu Melda :”Ayo
cepat bawa Renaldi ke rumah sakit yang ada di seberang jalan sana!dan
buat kamu Hendra cepat ke kantor,ibu ingin
bicara dengan kamu.”(dengan muka
yang sedikit marah)
Beberapa orang siswa segera menggotong Renaldi menuju
ke rumah sakit yang ada di seberang jalan sedangkan bu Melda menelpon pak
Gunawan.
Bu Melda :”Hallo,bisa
bicara dengan pak Gunawan?”
Pak Gunawan :”Iya ini saya sendiri pak Gunawan ,maaf
anda siapa ya?”
Bu Melda :”Saya
bu Melda pak,wali kelasnya Renaldi.”
Pak Gunawan :”Oh bu Melda,ada apa ya bu sampai
menelpon saya?”
Bu Melda :”Saya
ingin memberitahukan bahwa Renaldi sekarang berada di rumah sakit.”
Pak Gunawan :”Apa Renaldi sekarang berada di rumah
sakit(dengan perasaan terkejut).iya saya
segera ke sana bu.”
Tak lama kemudian tibalah hendra di kantor.
Bu Melda :”Hen,apa
yang kamu perbuat kepada Renaldi?perbuatan kamu itu bisa membuat
nyawa
Renaldi melayang,lalu kenapa lakukan hal itu kepada Renaldi?”(dengan
nada yang
tinggi)
Hendra :”Abisnya
saya kesal sama Renaldi,bu.”(sambil menundukkan kepala)
Bu Melda :”Sebagai
hukumannya,ibu suruh kamu hormat ke bendera yang berada di tengah
lapangan sana.”
Hendra :”Tapi,bu?”
Bu Melda :”Sudah
tidak ada alasan,pokoknya kamu patuhi hukuman ibu sekarang ,dan
besok kamu harus meminta maaf kepada Renaldi
di rumah sakit dan di temani
oleh Putri,Toni,dan Dinda.”
Hendra :”iya
,bu”
Keesokan harinya Hendra pun sadar dan ingin meminta
maaf kepada renaldi dan akhirnya mereka berempat tiba di ruangan di mana
renaldi di rawat,lalu di ruang rawat Renaldi sudah ada ayah Renaldi yang
menemaninya,
Putri :”Assalammualikum,om.”
Pak Gunawan :”Walaikumsalam.”
Putri :”Kedatangan
kami di sini untuk menjenguk Renaldi dan sekaligus menemani Hendra untuk minta
maaf kepada Renaldi,om.”
Pak Gunawan :”Oh begitu,ayo silahkan masuk.”
Putri,Hendra,Dinda,dan Toni pun masuk ke ruangan rawat
Renaldi sedangkan Renaldi sedang terbaring lemah dan Hendra pun minta maaf
kepada Renaldi.
Hendra :”Ren,maafin
aku ya?atas kesalahanku kemarin ngejailin kamu?”
Renaldi : ”ya
sudah aku maafkan kok,Hen.”
Kemudian Toni dan Dinda ikut minta maaf juga kepada
Renaldi.
Toni dan Dinda :”kami juga minta maaf Ren,yang waktu
itu aku ngejekin kamu.”
Renaldi :”Ya aku
maafin.”
Setelah Hendra,Toni,dan Dinda minta maaf ke
Renaldi,tiba-tiba renaldi memejamkan matanya dan detak jantungnya berhenti lalu
pak Gunawan segera memegang denyut nadi tangan dan detak jantung Renaldi.
Pak Gunawan :”Inalillahi Wa Innalillahi Roziun.Kenapa
kamu ninggalin ayah sendiri
nak?”(sambil menangis )
Dan akhirnya Renaldi meninggal dunia karena penyakit
kanker otak yang di deritanya selama ini,semua yang ada di ruangan itu pun
menangis tak terkecuali Hendra.Hendra pun merasa menyesal karena selama ini dia
sudah jahat terhadap Renaldi.